Gold Morning, Welcome to My Blog

Sunday, July 14, 2013

Bijak Mengalokasikan Dana THR Dan Bonus Tahunan




Assalamu'alaikum 

Wah, cepat sekali ya ternyata sudah memasuki hari ke-6 bulan ramadhan. Coba-coba amalan apa saja nih yang sudah dilakukan ? Puasa, taraweh, tahajud, dhuha, tilawah, dan sedekahnya sudah ada yang bolong belum ? Semoga tidak ya, kalo bolong nanti kayak permen polo dong hehehe. Tetap semangat ya puasa dan amalan lainnya selama 24 hari ke depan :) . Eits, jangan hanya di bulan ramadhan saja ibadahnya dilanjutin juga dong setelah bulan ramadhannya berakhir. Yuk, manfaatkan bulan ramadhan terbaik ini dengan sebaiknya untuk melatih habit beribadah lebih baik lagi dari tahun lalu. Semoga Allah meridhai kita mendapatkan kebaikan ramadhan tahun ini, aamiin.

Ngomong-ngomong 24 hari ke depan, selain menanti dan mencari lailatul Qadr pasti yang karyawan ada yang ditunggu-tunggu nih, cieciecie menunggu siapa tuh :) ? Ooops, puasa-puasa hehehe......Siapa sih yang ditunggu-ditunggu (ih sok mikir deh)? Apalagi coba kalo bukan TeHaEr :). Kalo dengar kata itu pasti deh sejuta rencana sudah dirancang untuk menghabiskan “rejeki nomplok” yang datang setahun sekali itu. Padahal masih ada lagi tuh "rejeki nomplok kuadrat" apalagi kalo bukan bonus tahunan. Banyak banget deh rencananya, ada yang buru-buru ingin mengganti ponsel, beli baju, tas, sepatu, bayar utang, jalan-jalan dan lainnya. Jangan buru-buru dulu deh. Lebih baik membuat list pengeluaran tahunan dulu agar semua rencana tidak buyar karena uang sudah keburu habis. Agar THR dan bonus tahunan tidak menguap sia-sia, maka kita harus membuat list pengeluaran yang harus dialokasikan dari kedua dana tersebut. Berikut list yang sebaiknya dialokasikan :

1. Utang
Lakukan pelunasan utang tapi kalo belum bisa dilunasi 100%, alokasikan maksimal 30% dari THR dan  bonus. Coba cek lagi ya daftar utang-utangnya (KTA/CC). Hindari berutang dengan kartu kredit atau  
kredit dana tunai untuk keperluan Hari Raya. Biasanya banyak bank menawarkan kredit dana tunai yang jumlahnya besar. Jangan pernah tergiur untuk berutang dan menggesek kartu kredit. Kalo tidak memungkinkan untuk membeli benda yang diinginkan, lebih baik tahan dulu deh sampai ada dana tunai tanpa harus berutang. Pada prinsipnya sih THR itu hanya untuk kebutuhan Hari Raya saja. Jadi pergunakan uang THR untuk hal-hal penting dan kebutuhan di Hari Raya saja :).

2. Zakat
Sebenarnya sih yang dipikirkan pertama kali adalah zakat bukan utang karena saya Alhamdulillah tidak mempunyai utang karena memang menghindari bunga dan leasing (klik di sini untuk mengetahui leasing dalam pandangan islam) . Namun karena melihat realita yang ada pasti ada dong yang punya utang, makanya utang diletakkan di No. 1. Apabila memiliki utang, pembayarannya haruslah didahulukan daripada zakat.
Bagi yang muslim, yuk kembali membahas zakat. Zakat wajib dilakukan untuk membersihkan harta. Zakat di sini adalah zakat maal yaitu zakat harta dan zakat profesi.  Nishab-nya setara dengan 85 gram emas murni dalam satu tahun dan kadar zakatnya 2,5%. Jadi, misalnya penghasilan setahun mencapai nominal 85 gram emas murni maka zakatnya : Total Penghasilan x 2,5% sedangkan yang punya utang penghasilannya dikurangi utang dulu tapi kalo tidak dikurangi tidak apa (sadar kemampuan diri saja ya).

3.Pajak dan Premi Asuransi
STNK dan PBB setiap tahun harus dikeluarkan. Sumber dari dana bisa diambil dari THR dan bonus tahunan. Agar dananya tidak terpakai atau tercampur maka harus disisihkan atau dipisahkan dengan dana kebutuhan sehari-hari.
Lakukan hal yang sama pula untuk premi asuransi ya :). Alhamdulillah, premi asuransi kesehatan sudah di-cover oleh kantor sehingga tidak lagi memikirkannya. Kalo single dan asuransi di-cover kantor seharusnya sih tidak usah beli-beli asuransi lagi apalagi unitlink, lebih baik dananya dialokasikan untuk investasi terdengar lebih bijak hehehe.

4. Pengeluaran Hari Raya
Ingat bahwa gaji adalah untuk anggaran rutin dan THR adalah anggaran Hari Raya. Gunakan gaji untuk menutupi biaya rutin bulanan seperti membayar tagihan listrik, telepon, cicilan, dan lainnya Sedangkan THR untuk kebutuhan pangan, sandang, mudik Hari Raya, THR bagi pekerja yang bekerja dengan kita, "angpao" bagi orang-orang terkasih, sanak saudara, dan orang-orang yang tidak mampu di sekitar kita. Zakat Fitrah dan biaya Qurban jangan lupa disisihkan juga ya :).
Jangan belanja berlebihan melebihi jumlah THR yang diterima. Akibatnya, kita malah bisa berutang karena dana yang ada tidak mencukupi. Yuk, buatlah skala prioritas dari daftar belanja yang paling penting sampai yang tidak begitu penting. Sesuaikan dana THR yang masih tersisa dengan pengeluaran berdasarkan skala prioritas.

5. Investasi  
Alokasi THR dan bonus berikutnya untuk cicil dana darurat dan investasi. Alhamdulillah, dana darurat saya sudah aman. Dana darurat untuk single 4x pengeluaran rutin bulanan, menikah tanpa anak 6x pengeluaran rutin bulanan, menikah dengan satu anak 9x pengeluaran rutin bulanan, menikah dengan dua anak atau lebih 12x pengeluaran rutin bulanan, pensiunan 12x pengeluaran rutin bulanan, dan pekerja lepas 12x pengeluaran rutin bulanan. Nah, yang pos dana daruratnya belum terpenuhi atau sulit berinvestasi reguler setiap bulan maka kehadiran THR dan bonus dapat menjadi solusi sedangkan yang belum punya dana darurat sama sekali cicil dah dari sekarang :).
Investasikan sebagian THR dan bonus ke dalam deposito, obligasi, reksadana, dan emas. Tentunya tergantung jangka waktu tujuan keuangan serta profil risiko kita. Bisa juga loh investasi ini untuk mempersiapkan liburan di luar hari raya atau umroh di tahun berikutnya bahkan untuk modal bisnis tidak apa loh :).

6. Lifestyle
Sudah kerja capek, maka saatnya memanjakan diri kita tapi jangan berlebihan juga ya tetap sederhana. Pakai prinsip ini : "beli yang dibutuhkan bukan yang diinginkan", dijamin deh aman terkendali pengeluarannya hehehe. Oya, lifestyle tidak hanya memuaskan diri kita saja loh. Melakukan aktivitas sosial juga oke loh (join dengan Lunch With Orphans Team boleh bangeeet loh nanti kita makan siang dengan yatim piatu & dhuafa, pemberian goodie bag, dan santunan :) ). Traktir-traktir keluarga ok juga tuh :).

So, Sudah tahukan THR dan bonus tahunannya dialokasikan untuk apa ? Selamat mengalokasikan dengan bijak :). Semoga manfaat :)

Bonus :
Rasio anggaran pendapatan :  tabungan + sisa penghasilan 10-30%, cicilan utang max 30%, pengeluaran rutin 20-40%, dan lifestyle 20%.


NB :
Yang ingin template cashflow bulanan (free) silakan email ke valent.brily@gmail.com dengan format : email cashflow dong#nama ya :)































Anda sedang membaca artikel tentang Bijak Mengalokasikan Dana THR Dan Bonus Tahunan dan anda bisa menemukan artikel Bijak Mengalokasikan Dana THR Dan Bonus Tahunan ini dengan url http://brilybrilliant.blogspot.com/2013/07/bijak-mengalokasikan-dana-thr-dan-bonus.html, anda boleh menyebar luaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Bijak Mengalokasikan Dana THR Dan Bonus Tahunan ini sangat bermanfaat bagi teman-teman anda, namun jangan lupa untuk meletakkan link Bijak Mengalokasikan Dana THR Dan Bonus Tahunan sumbernya.

No comments:

Post a Comment

Blooming Sparkly Red Rose